21. Lempok Durian
Ini adalah Makanan Ringan Khas Palembang kesukaan saya sejak kanak-kanak. Pertama kali mencicipi lempok durian adalah pada saat berkunjung ke rumah almarhum kakek saya di Bengkulu. Saya sempat berpikir lempok berasal dari Bengkulu. Namun ternyata ada sejarahnya dan nanti akan saya bahas di bawah. Lempok ini adalah dodol durian, namun teksturnya berbeda dari dodol yang biasa kamu kenal. Lempok ini rasanya manis sekali, teksturnya lembut dan berserat. Kamu harus cobain sendiri untuk mengetahui rasanya. Oh ya sebagai tips, jangan meminum minuman bersoda setelah makan lempok ini ya. Karena lempok ini terbuat dari durian asli dan gula, jadi akan bereaksi terhadap lambungmu jika tercampur soda.
22. Duku Palembang
Siapa yang tak tahu kalau duku berasal dari Palembang? Buah yang bentuknya bulat kecil ini rasanya manis. Namun tidak sedikit juga yang rasanya asam dan membuat alis mata berkerut ketika mencicipinya. Meskipun ini bukanlah buah kesukaan saya, tapi setiap kali mencicipi duku saya pasti teringat dengan suasana kota Palembang hingga saat ini. Tips untuk kamu jika baru pertama kali mencicipi duku. Duku itu memiliki biji dan hati-hati jika tergigit, akan terasa pahit di lidah. Selamat mencicipi!
23. Godo-Godo
Bukan gado-gado ya. 🙂 Nah, beberapa orang akan menyebut ini pempek godo atau empek godo. Sebenarnya sama saja hanya berbeda dari penamaan. Godo ini juga bisa dikategorikan sebagai turunan pempek, karena adonan yang digunakan agak mirip meskipun tidak menggunakan daging ikan. Malah, godo ini banyak terbuat dari udang sebagai bahan utamanya. Mungkin karena paling nikmat disantap menggunakan kuah cuko pempek, maka jadilah godo ini disebut pempek. Meskipun beberapa orang mengenalnya dengan pempek godo, tapi makanan palembang yang satu ini tidak dijual di toko pempek umumnya. Godo-godo biasa ditemukan di gerobak yang menjual gorengan di pinggiran jalan kota Palembang.
Mau Makanan Gratis??? Klik Disini
24. Telok Ikan
Telok ukan adalah Makanan Ringan Khas Palembang yang sangat unik. Telok Ukan (dalam bahasa Indonesia artinya “Bukan Telur”), ada yang terbuat dari telur bebek dan ada juga yang terbuat dari telur ayam. Namun yang paling diminati adalah yang terbuat dari telur bebek. Prosesnya terbilang cukup rumit. Ini karena telur bebek dilubangi dengan jarum terlebih dahulu untuk mengeluarkan isinya. Lalu isinya dicampur dengan santan dan aneka bumbu lainnya. Setelah itu dimasukkan kembali ke dalam telur dan dikukus. Kedengarannya mudah namun kenyataannya tidak gampang. Sayangnya telok ukan ini sangat jarang dijumpai sehari-harinya. Telok ukan bisa kamu temui pada saat perayaan kemerdekaan RI yaitu 17 Agustus. Sedihnya telok ukan ini termasuk makanan yang hampir punah karena minimnya penjual. Bahkan warga Palembang sendiri tidak banyak yang mengetahui keberadaan telok ini.
25. Gulo Puan
Gulo Puan adalah Makanan Ringan Khas Palembang Sejak jaman kesultanan di Palembang, gulo puan ini sudah hadir menjadi makanan yang hanya bisa dinikmati para bangsawan dan haji pada saat itu. Gulo dalam bahasa Indonesia artinya gulo, sedangkan puan berarti susu. Jadi gulo puan ini berarti gula susu. Dalam arti sebenarnya, karena bahan utama pembuatnya ialah gula dan susu. Susu yang digunakan bukan sembarang susu, namun susu kerbau rawa. Produsen gulo puan bisa ditemui di sisi kota palembang di daerah Ogan Komering Ilir. Itupun sudah tidak banyak rumah tangga yang khusus memproduksi gulo puan ini. Cara pembuatan gulo puan yaitu susu kerbau dimasak dalam kuali yang sudah dipanaskan. Dicampur dengan gula, susu kerbau rawa ini diaduk terus menerus selama 3-4 jam hingga susu mengental dan kalis seperti karamel kering. Gulo puan ini bisa dijadikan olesan roti, dinikmati bersama pisang goreng dan kopi, bahkan untuk bahan baku pembuatan kue delapan jam. Makanan palembang yang satu ini juga termasuk salah satu yang hampir punah keberadaannya. Kalau kamu ingin mencicipinya, tempat pertama untuk mencari adalah di sekitaran Masjid Agung Palembang pada saat salat Jumat.
Ternyata banyak bukan Makanan Ringan Khas Palembang selain pempek? Masih ada lagi getas, kue jongkong, nasi gemuk, sambal calok (dibaca: caluk) dan sangat sering kita jumpai di Palembang, tapi tidak saya masukkan dalam daftar di atas. Ini karena makanan-makanan tersebut sudah berbagi daerah asal seperti getas dan kue jongkong yang juga bisa ditemui di Bangka. Nasi Gemuk yang juga lazim ditemui di Jambi. Dan sambal calok yang sebenarnya sama juga dengan sambal terasi yang bisa kita temui di mana-mana.
Mungkin kalian bertanya-tanya kenapa banyak Makanan Ringan Khas Palembang yang juga diakui khas pada daerah lainnya seperti Jambi, Bangka, Lampung dan Bengkulu? Jawabannya sederhana jika dilihat dari sejarah kota Palembang sendiri. Atau lebih tepatnya sejarah propinsi Sumatera Selatan.
Dulu, Propinsi Jambi, Bangka Belitung, dan propinsi Bengkulu adalah bagian dari Propinsi Sumatera Selatan. Setelah mengalami pemekaran, tentu saja adat, bahasa, kebudayaan, bahkan makanan khas tetap ikut melekat pada daerah tersebut dan masyarakatnya. Kalau Lampung, kebanyakan berasal dari migrasi masyarakat Palembang ke Lampung karena memang propinsi ini saling berbatasan.
Dari 25 makanan khas Palembang selain pempek tersebut, yang mana yang belum pernah kamu coba, dan apakah ada makanan yang belum ditulis di sini?
0 komentar "Makanan Ringan Khas Palembang (part 6)", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar